Bro
kita ketemu lagi nih, sekarang saya pengen menulis artikel mengenai
fenomena tata surya di jagad raya, banyak hal-hal menarik dari galaksi
kita bro, terutama tentang fenomena monster black hole, benar-benar
menakjubkan bro. Sekarang langsung aja kita jelajahi ya.
Black Hole atau Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Medan gravitasi yang begitu kuat sehingga 8 kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya.
Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya
hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini
diperoleh kata "hitam". Istilah "lubang hitam" telah tersebar luas,
meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa,
tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat
kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun,
dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.
Dengan
Gaya gravitasinya yang sangat spektakuler lubang hitam adalah monster
kosmis tersendiri. Jurang ketiadaan ini bahkan melenyapkan cahaya.
Lubang hitam/Black hole sering dihubungkan dengan hilangnya benda-benda
kosmis bahkan wahana udara sekalipun, seperti pernah disinggung dalam
rubrik-rubrik lain berkaitan dengan hilangnya banyak pesawat di Segitiga
Bermuda dan Samudera Atlantik Utara.
Pro
dan kontra pendapat mengenai hal ini memang tak pernah surut. Cerita
seputar Segitiga Bermuda pun sepertinya tetap misterius, dan menjadi
bahan tulisan yang tidak ada habis-habisnya.
Dalam
bahasan fenomena kali ini, baiklah kita tinjau sedikit apa sebenarnya
lubang hitam atau yang disebut para ilmuwan sebagai singularitas dari
bintang redup yang mengalami keruntuhan gravitasi (gravitational
collapse) sempurna ini.
Bagaimana Sejarah terjadinya Black Hole / lubang hitam..?
Teori adanya lubang hitam pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John Michell and Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William Hawking.
Pada saat ini banyak astronom yang percaya bahwa hampir semua galaksi
dialam semesta ini mengelilingi lubang hitam pada pusat galaksi.
Adalah John Archibald Wheeler
pada tahun 1967 yang memberikan nama "Lubang Hitam" sehingga menjadi
populer di dunia bahkan juga menjadi topik favorit para penulis fiksi
ilmiah. Kita tidak dapat melihat lubang hitam akan tetapi kita bisa
mendeteksi materi yang tertarik / tersedot ke arahnya. Dengan cara
inilah, para astronom mempelajari dan mengidentifikasikan banyak lubang
hitam di angkasa lewat observasi yang sangat hati-hati sehingga
diperkirakan di angkasa dihiasi oleh jutaan lubang hitam.
Asal-mula Black Hole / lubang hitam
Lubang Hitam tercipta ketika suatu obyek tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan gaya gravitasinya
sendiri. Banyak obyek (termasuk matahari dan bumi) tidak akan pernah
menjadi lubang hitam. Tekanan gravitasi pada matahari dan bumi tidak
mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir
dalam dirinya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi
sebaliknya untuk obyek yang bermassa sangat besar, tekanan gravitasi-lah
yang menang.
Bagaimana Pertumbuhan dari Black Hole / lubang hitam..?
Massa
dari lubang hitam terus bertambah dengan cara menangkap semua materi
didekatnya. Semua materi tidak bisa lari dari jeratan lubang hitam jika
melintas terlalu dekat. Jadi obyek yang tidak bisa menjaga jarak yang
aman dari lubang hitam akan terhisap.
Berlainan
dengan reputasi yang disandangnya saat ini yang menyatakan bahwa lubang
hitam dapat menghisap apa saja disekitarnya, lubang hitam tidak dapat
menghisap material yang jaraknya sangat jauh dari dirinya. dia hanya
bisa menarik materi yang lewat sangat dekat dengannya.
Contoh : bayangkan matahari kita menjadi lubang hitam dengan massa yang sama. Kegelapan akan menyelimuti bumi
dikarenakan tidak ada pancaran cahaya dari lubang hitam, tetapi bumi
akan tetap mengelilingi lubang hitam itu dengan jarak dan kecepatan yang
sama dengan saat ini dan tidak terhisap masuk kedalamnya.
Bahaya
akan mengancam hanya jika bumi kita berjarak 10 mil dari lubang hitam,
hal ini masih jauh dari kenyataan bahwa bumi berjarak 93 juta mil dari
matahari. Lubang hitam juga dapat bertambah massanya dengan cara
bertubrukan dengan lubang hitam yang lain sehingga menjadi satu lubang
hitam yang lebih besar.
Bila
ditelusuri istilah lubang hitam, sebenarnya belum lah lama populer. Dua
kata ini pertama kali diangkat oleh fisikawan AS bernama John Archibald
Wheeler pada tahun 1968. Wheeler memberi nama demikian karena
singularitas ini tak bisa dilihat.
Mengapa
demikian? Penyebabnya tidak lain karena cahaya tak bisa lepas dari
kungkungan gravitasi singularitas yang maha dahsyat ini. Daerah di
sekitar singularitas atau lazimnya disebut sebagai Horizon Peristiwa
(radiusnya dihitung dengan rumus jari-jari Schwarzschild R = 2GM/C2
dimana G = 6,67 x 10-11 Nm2kg-2, M = kg massa lubang hitam, C = cepat
rambat cahaya) menjadi gelap. Itulah sebabnya, wilayah ini disebut
sebagai lubang hitam.
Dengan
tidak bisa lepasnya cahaya, serta merta sekilas kita bisa membayangkan
sendiri kira-kira seberapa besar gaya gravitasi dari lubang hitam. Untuk
mulai menghitungnya, ingatlah bahwa cepat rambat cahaya di alam
mencapai 300 juta meter per detik. Masya Allah. Lalu, apalah jadinya
bila benar sebuah wahana buatan manusia tersedot ke dalam lubang hitam?
Dalam hitungan sepersejuta detik saja, tentunya dapat dipastikan wahana
tersebut sudah remuk menjadi bubur.
Lebih
dua ratus tahun silam, atau tepatnya pada tahun 1783. pemikiran akan
adanya monster kosmis bersifat melenyapkan benda lainnya ini sebenarnya
pernah dilontarkan oleh seorang pendeta bernama John Mitchell.
Mitchell
yang kala itu mencermati teori gravitasi Isaac Newton (1643-1727)
berpendapat, bila bumi punya suatu kecepatan lepas dari Bumi 11 km per
detik (sebuah benda yang dilemparkan tegak lurus ke atas baru akan
terlepas dari pengaruh gravitasi bumi setelah melewati kecepatan ini),
tentu ada planet atau bintang lain yang punya gravitasi lebih besar.
Mitchell
malah memperkirakan di kosmis terdapat suatu bintang dengan massa 500
kali matahari yang mampu mencegah lepasnya cahaya dari permukaannya
sendiri.
Lalu,
bagaimana sebenarnya lubang hitam tercipta? Menurut teori evolusi
bintang (lahir, berkembang, dan matinya bintang), buyut dari lubang
hitam adalah sebuah bintang biru. Bintang biru merupakan julukan bagi
deret kelompok bintang yang massanya lebih besar dari 1,4 kali massa
matahari.
Disebutkan
para ahli fisika kosmis, ketika pembakaran hidrogen di bintang biru
mulai usai (kira-kira memakan waktu 10 juta tahun), ia akan berkontraksi
dan memuai menjadi bintang maha raksasa biru. Selanjutnya, ia akan
mendingin menjadi bintang maha raksasa merah. Dalam fase inilah, akibat
tarikan gravitasinya sendiri, bintang maha raksasa merah mengalami
keruntuhan gravitasi menghasilkan ledakan dahsyat atau biasa disebut
sebagai Supernova.
Supernova
ditandai dengan peningkatan kecerahan cahaya hingga miliaran kali
cahaya bintang biasa kemudian melahirkan dua kelas bintang, yakni
bintang netron dan lubang hitam. Bintang netron (disebut juga Pulsar
atau bintang denyut) terjadi bila massa bintang runtuh lebih besar dari
1,4 kali, tapi lebih kecil dari tiga kali massa matahari.
Sementara
lubang hitam mempunyai massa bintang runtuh lebih dari tiga kali massa
matahari. Materi pembentuk lubang hitam kemudian mengalami pengerutan
yang tidak dapat mencegah apapun darinya. Bintang menjadi sangat mampat
sampai menjadi suatu titik massa yang kerapatannya tidak terhingga, yang
disebut singularitas tadi.
Di
dalam kaidah fisika, besaran gaya gravitasi berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak atau dirumuskan F µ 1/r2. Dari formula inilah kita bisa
memahami mengapa lubang hitam mempunyai gaya gravitasi yang maha
dahsyat. Dengan nilai r yang makin kecil atau mendekati nol, gaya
gravitasi akan menjadi tak hingga besarnya.
Para
ilmuwan menghitung, seandainya benda bermassa seperti bumi kita ini
akan menjadi lubang hitam, agar gravitasinya mampu mencegah cahaya
keluar, maka benda itu harus dimampatkan menjadi bola berjari-jari 1
cm!.
Fakta-fakta unik sekitar black hole atau lubang hitam
Cahaya melengkung begitu dalam di dekat lubang hitam sehingga apabila Anda berada dekatnya dan berdiri membelakangi, Anda akan dapat melihat berbagai bayangan dari setiap bintang di jagat raya, dan dapat melihat bagian belakang dari kepala Anda sendiri.
Cahaya melengkung begitu dalam di dekat lubang hitam sehingga apabila Anda berada dekatnya dan berdiri membelakangi, Anda akan dapat melihat berbagai bayangan dari setiap bintang di jagat raya, dan dapat melihat bagian belakang dari kepala Anda sendiri.
Di bagian dalam sebuah lubang hitam, ketentuan-ketentuan soal jarak dan waktu berlaku kebalikan: seperti halnya saat ini Anda tidak dapat menghindar dari perjalanan menuju masa depan, di dalam lubang hitam Anda tidak dapat mengelak dari singularitas sentral.
Apabila Anda berdiri pada sebuah jarak aman dari lubang hitam dan melihat seorang teman terjatuh ke dalamnya, dia akan terlihat bergerak melamban dan hampir berhenti ketika sampai di tepian event horizon. Bayangan teman itu akan memudar dengan sangat cepat. Sayangnya, dari sudut pandangnya sendiri dia akan melintasi event horizon dengan aman, dan akan bertemu dengan ajalnya di singularitas.
Lubang-lubang hitam adalah objek-objek yang paling sederhana di jagat raya. Anda dapat menggambarkannya secara utuh dengan hanya mengetahui massa, olakan, dan muatan listriknya. Sebaliknya, untuk melukiskan secara utuh sebutir debu saja, Anda harus menjelaskan posisi dan kondisi seluruh atomnya.
Seperti yang ditemukan Hawking, lubang-lubang hitam dapat menguap, tetapi dengan sangat lambat. Bahkan untuk seukuran massa sebuah gunung akan bertahan selama sepuluh miliar tahun, dan untuk massa yang sama dengan matahari proses penguapan akan selesai setelah 10 sampai 67 juta tahun.
Lubang hitam tidak meradiasikan cahaya, dan sebuah objek yang terjatuh ke dalamnya tidak akan mampu lagi memancarkan cahayanya. Semua itu menjadikan upaya mendeteksi lubang hitam akan sangat menantang. Hanya ketika sebuah lubang hitam berada dalam wujudnya yang kembar dan efek gravitasi menyebabkan pasangannya itu menghasilkan gas, kita dapat mendeteksi sinar-X.
Sinar
yang berasal dari piringan-piringan di sekitar lubang hitam terlihat
sangat mirip dengan sinar yang berasal dari piringan-piringan di sekitar
bintang-bintang neutron.
Anda dapat pula menduga keberadaan sebuah lubang hitam di pusat sejumlah galaksi apabila bintang-bintang bergerak sangat cepat di sekitar sejumlah objek yang tidak terlihat.
Anda dapat pula menduga keberadaan sebuah lubang hitam di pusat sejumlah galaksi apabila bintang-bintang bergerak sangat cepat di sekitar sejumlah objek yang tidak terlihat.
Benarkah Cakram gas bertebaran di setiap jantung Galaksi..?
Dengan
sifatnya yang tidak bisa dilihat, pertanyaan kemudian adalah bagaimana
mendeteksi adanya suatu lubang hitam? Kesempatan yang paling baik untuk
mendeteksinya, diakui para ahli, adalah bila ia merupakan bintang ganda
(dua bintang yang berevolusi dan saling mengelilingi).
Lubang
hitam akan menyedot semua materi dan gas-gas hasil ledakan termonuklir
bintang di sekitarnya. Dari gesekan internal, gas-gas yang tersedot itu
akan menjadi sangat panas (hingga 2 juta derajat!) dan memancarkan
sinar-X. Dari sinar-X inilah para ahli memulai langkah untuk menjejak
lubang hitam.
Pada
12 Desember 1970, AS meluncurkan satelit astronomi kecil (Small
Astronomical Satellite SAS) pendeteksi sinar-X di kosmis bernama Uhuru
dari lepas pantai Kenya. Dari hasil pengamatannya didapatkan bahwa
sebuah bintang maha raksasa biru, yakni HDE226868 yang terletak dalam
konstelasi Cygnus (8.000 tahun cahaya dari bumi) mempunyai pasangan
bintang Cygnus X-1, yang tidak dapat dideteksi secara langsung.
Cygnus
X-1 menampakkan orbitnya berupa gas-gas hasil ledakan termonuklir
HDE226868 yang bergerak membentuk sebuah cakram. Cygnus X-1
diperhitungkan berukuran lebih kecil dari Bumi, tapi memiliki massa enam
kali lebih besar dari massa matahari. Bintang redup ini telah diyakini
para ilmuwan sebagai lubang hitam. Selain Cygnus X-1, Uhuru juga
mendapatkan sumber sinar-X kosmis, yakni Cygnus X-3 dalam konstelasi
Centaurus dan Lupus X-1 dalam konstelasi bintang Lupus. Dua yang disebut
terakhir belum dipastikan sebagai lubang hitam, termasuk 339 sumber
sinar-X lainnya yang dideteksi selama 2,5 tahun masa operasi Uhuru.
Eksplorasi
sumber sinar-X di kosmis masih dilanjutkan oleh satelit HEAO (High
Energy Astronomical Observatory) atau Einstein Observatory tahun 1978.
Satelit ini menemukan bintang ganda yang lain dalam konstelasi Circinus,
yakni Circinus X-1 serta V861 Scorpii dan GX339-4 dalam konstelasi
bintang Scorpius.
Tahun 1999, dengan biaya 2,8 milyar dollar, AS masih meluncurkan teleskop Chandra, guna menyingkap misteri lubang hitam.
The
Chandra X-ray Observatory sepanjang 45 kaki milik NASA ini telah
berhasil membuat ratusan gambar resolusi tinggi dan menangkap adanya
lompatan-lompatan sinar-X dari pusat galaksi Bima Sakti berjarak 24.000
tahun cahaya dari Bumi. Mencengangkan, karena bila memang benar demikian
(lompatan sinar-X itu) menunjukkan adanya sebuah lubang hitam di
jantung Bima Sakti, maka teori Albert Einstein kembali benar. Ia
menyatakan, bahwa di jantung setiap galaksi terdapat lubang hitam!
“Dugaan semacam itu sungguh sangat dekat dengan kenyataan,”
kata Frederick Baganoff yang memimpin penelitian, September 2001,
kepada Reuters di Washington. Para ilmuwan pun mulai melebarkan
pencarian terhadap putaran gas di sekitar tepi-tepi jurang ketiadaan
ini, layaknya mencari pusaran air.
Pencarian lubang hitam dan kebenaran teori-teori yang mendukungnya memang masih terus dilakukan para ahli, seiring makin majunya teknologi dan ilmu pengetahuan.
Pertanyaan
kemudian, bila lubang hitam bertebaran di kosmis, apakah nanti pada
saat kiamat, monster ini pula yang akan melenyapkan benda-benda jagat
raya?
Bagaimana bro, anda siap untuk bertemu Black Hole? Hehe.
Comments
Post a Comment